- Siswa dapat memahami dan menggambar bangun ruang gabungan
- Siswa dapat menentukan luas permukaan bangun ruang gabungan
- Siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan luas permukaan bangun ruang gabungan.
Pada pertemuan sebelumnya kita sudah membahas menganai Luas Permukaan Bangun Ruang Prisma, Limas, Tabung, Kerucut, dan Bola.
Dalam pertemuan ini, kita akan melanjutkan materi tersebut, yakni mengenai Luas Permukaan Bangun Ruang Gabungan
Masih ingatkah kalian, rumus mencari luas permukaan prisma dan limas?
(tentunya kalian pasti tau ya Nak 😊)
Silakan simak materi berikut ini terkait Luas Permukaan bangun ruang Gabungan 👇🏻😊
Luas permukaan bangun gabungan merupakan gabungan dari dua atau lebih pada suatu bangun ruang. Dimana, bangun gabungan ini adalah hasil campuran dari bangun ruang seperti balok, kubus, limas, maupun prisma.
- Kenali bangun ruang apa saja yang membangun gabungan bangun tersebut, apakah berupa balok, kubus, limas, maupun prisma.
- Tentukan ukuran-ukuran dari unsur-unsur bangun gabungan tersebut.
- Pada bagian berimpit yang tidak terlihat biasanya tidak dihitung.
- Hitunglah luas permukaan menggunakan rumus masing-masing permukaan bangun gabungan. Kita bisa menghitung luas untuk masing-masing bangun ruang penyusunnya dan menjumlahkannya.
- Untuk memudahkan dalam menghitung luas permukaan bangun ruang, berikut ini merupakan tabel rumus luas permukaan beberapa bangun ruang.
TEMA 8. BUMIKU
SUBEMA 1. PERBEDAAN WAKTU DAN PENGARUHNYA
PB 5-6
MUATAN MATERI :
IPA KD 3.8 & 4.8
SBDP KD 3.2 & 4.2
Tujuan Pembelajaran :
1. Dengan melakukan percobaan
tentang revolusi bumi, siswa mampu menjelaskan tentang peristiwa revolusi bumi
dan dampaknya pada perubahan musim di bumi.
2.
Dengan membuat laporan pengamatan, siswa mampu melaporkan hasil pengamatan
tentang pergerakan bumi mengelilingi matahari dan dampaknya
MATERI
Pengertian
Revolusi Bumi
![]() |
Gambar
Bumi Mengelilingi Matahari |
Dampak
Rotasi Bumi
1.
Terjadinya Siang dan Malam
Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Hal ini
terjadi karena ada dua bagian bumi yang sebagian menghadap matahari dan
sebagian lagi membelakangi matahari. Bagian yang menghadap matahari mengalami
waktu siang; bagian yang membelakangi matahari mengalami waktu malam.
2. Gerak Semu Harian Matahari
Nah, pasti kalian berpikiran kalau matahari itu bergerak
mengelilingi bumi, kan? Sebenarnya, bumi mengelilingi matahari. Matahari
menjadi pusat tata surya yang dikelilingi oleh planet-planet di dalam orbitnya,
termasuk bumi. Peristiwa itu disebut gerak semu harian matahari.
Pergerakan semu harian matahari disebabkan oleh rotasi bumi
yang membuat matahari seolah-olah mengelilingi bumi. Matahari merupakan bintang
yang menghasilkan energi atau cahaya sendiri. Nah, matahari itu juga
berkeliling, loh. Matahari bergerak mengelilingi sebuah lubang hitam yang
berada di pusat galaksi Bima Sakti.
Dampak Revolusi Bumi
1.
Perbedaan Lama Waktu Siang dan Malam
Sadarkah kamu bahwa, gejala alam di semesta ini selalu sama
setiap tahunnya? Revolusi dan kemiringan sumbu bumi menyebabkan gejala alam
yang terjadi selalu berulang setiap tahunnya. Peristiwa alam tersebut sangat
terlihat di kutub Utara dan Kutub Selatan. Pada setiap tanggal tertentu, bumi
mengalami kondisi sebagai berikut:
a.
Antara 21 Maret – 21 September
Kutub Utara berada di dekat matahari, sedangkan Kutub Selatan
jauh dari matahari.
Belahan bumi utara terpapar sinar matahari lebih lama
dibandingkan dengan belahan bumi selatan. Matahari bergeser ke arah utara bumi.
Jarak terdekat Kutub Utara dan matahari terjadi pada tanggal 21 Juni. Di
tanggal tersebut, pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5° ke
arah utara.
Beberapa daerah dekat Kutub Utara mengalami siang selama 24
jam. Sementara itu, beberapa daerah dekat Kutub Selatan mengalami malam selama
24 jam.
b.
Antara 23 September – 21 Maret
Kutub Utara berada di dekat matahari, sedangkan Kutub Selatan
jauh dari matahari. Belahan bumi selatan mendapatkan sinar matahari lebih lama
dibandingkan dengan belahan bumi utara. Belahan bumi selatan mengalami siang
yang lebih lama dibandingkan dengan belahan bumi utara. Matahari bergeser ke
arah selatan bumi. Beberapa daerah dekat Kutub Utara mengalami waktu malam 24
jam, sementara beberapa daerah dekat Kutub Selatan mengalami siang selama 24
jam. Pada tanggal 22 September, kutub selatan berada di posisi paling dekat
dengan matahari. Pada tanggal tersebut, pengamat di khatulistiwa melihat
matahari bergeser 23,5° ke arah selatan.
SBdP
Komentar
Posting Komentar